Mugiyo Hartono dan Rumini Guru Besar Olahraga Unnes
SEMARANG – Dua pengurus KONI Jawa Tengah periode 2021-2025 Prof Dr Mugiyo Hartono MPd dan Prof Dr Rumini MPd dikukuhkan sebagai guru besar dalam Ilmu Keolahragaan yang dikukuhkan oleh Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr S Martono Msi dalam acara Pengukuhan Guru Besar di Auditorium Unnes, Kamis (2/10) lalu.
Kedua pengurus KONI tesebut dikukuhkan bersama lima guru besar lainnya pada disiplin keilmuan masing-masing. “Profesor bukan hanya sebuah pangkat, tetapi pengakuan kecemerlangan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Profesor harus menjadi bara yang menjaga api akademik, sekaligus mentor yang menginspirasi mahasiswa untuk mencintai ilmu pengetahuan,” ucap Prof Martono saat memberi sambutan dalam pengukuhan guru besar di Auditorium Prof. Wuryanto, Kampus Sekaran, Gunungpati, Kamis (2/10/2025).
Menurutnya, pencapaian sebagai profesor adalah prestasi akademik sekaligus arena pengabdian. Namun capaian ini juga membawa tanggung jawab baru, yaitu menjaga mutu, kejujuran ilmiah, dan kebebasan akademik yang bertanggung jawab. Dengan begitu, ilmu pengetahuan bisa mengalir dan memberi manfaat nyata bagi kehidupan bersama.
‘’Ketujuh profesor ini telah menunjukkan dedikasi melalui pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan menghasilkan karya inovatif serta hak kekayaan intelektual. Saya percaya mereka mampu mengemban amanah keprofesoran dengan baik,’’ tambahnya.
Atas prestasi tersebut, Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana merasa ikut bangga karena kepengurusan KONI Jateng terbukti diisi figur-figur berkualitas. ‘’Tentu saja kami, KONI Jateng bangga. Setidaknya, dalam periode 2021-2025 ada empat tokoh yang dikukuhkan menjadi guru besar,’’ kata Bona yang juga hadir dalam prosesi pengukuhan.
Dua pengurus lain yang meraih gelar guru besar adalah Prof Dr Mahalul Azam (bidang kedokteran) dan Prof Dr Heny Setyawati (ilmu keolahragaa). Beberapa pengurus dan karyawan KONI juga menyelesaikan program S3 dan S2.
Sepak Bola dan Atletik
Dalam orasi ilmiah, Mugiyo Hartono memaparkan hasil penelitian dari sepak bola, cabang olahraga yang dia tekuni sejak masih pelajar hingga dengan bergabung pada PS Undip, PS IKIP dan juga PSIS Yr. Setelah menjadi dosen IKIP 1988 (kini Unnes), pria kelahiran Semarang, 3 September 1961 itu terus aktif di berbagai organisasi olahraga. Kini tercatat sebagai pengurus KONI Jateng, Sekretaris Umum Perbakin Jateng dan Wakil Ketua Perpani Jawa Tengah.
‘’Invasion game: Peningkatan Keterampilan gerak, fisik, dan pesikososial anak untuk membangun karakter cerdas’’, itulah judul dari orasi ilmiah Mugiyo Hartono.
Sementara nama Rumini sudah populer di kalangan olahraga terutama atletik. Maka wanita kelahiran Pati, 23 Februari 1970 itu, memaparkan tentang cabang olahraga atletik. ‘’Atetik: The Mother of Sports’’, itulah judul orasi ilmiahnya.
Di samping menjadi Kabid Pembinna dan Prestasi KONI Jateng, saat ini Rumini merupakan ketua Pengprov PASI Jateng. Saat menjadi atlet, dia menekuni nomor sapta lomba. Berbagai gelar nasional dia raih. Yang paling spektakuler adalah meraih medali emas SEA Games 1993 di Singapura, sekaligus membuat rekor baru, yang bertahan hingga 17 tahun. Untuk rekornas sapta lomba bertahan 23 tahun setelah dipecahkan Emilia Nova pada PON 2016.
‘’ Terutama adalah bidang kepakaran saya pendidikan pelatihan atletik. Jadi atletik itu adalah ibu dari semua olahraga. Di dalam ada lompat, lari dan jalan. Manusia secara alamiah kan melakukan itu. Disisi lain, di olahraga modern selalu berkaitan dengan itu. Tentunya kedepan saya ingin agar ada inovasi-inovasi dalam pengembangan dunia atletik yang menyenangkan agar tidak membosankan. Bagaimana menciptakan atletik itu yang menyenangkan bagi semua kalangan mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa,’’ paparnya. (A4)